Hai perkenalkan aku
Variabel.
Aku di ciptakan oleh seorang ahli yang bernama Aljabar. Aku punya banyak
nama dari A sampai Z beserta perpaduannya. Namun dari antara kami, yang
terkenal adalah si X dan si Y. Mereka berdua sangat mendominasi seluruh isi
buku matematika. Hal itu membuat variabel lain iri kepada mereka. Namun,
ketenaran mereka memang bukan tanpa alasan. Mereka berdua adalah partner yang
saling melengkapi jika berkaitan dengan grafik. Jika X membatasi antara tanah
dan udara, Y akan membatasi bagian kanan dan kiri. Tanpa keberadaan X dan Y,
sebuah kurva ataupun parabola dan garis tidak akan eksis di dunia matematika
ini.
Pertama-tama aku ingin curhat. Bahwa kadang aku sangat bete bahwa
keberadaan ku selalu dibelakang konstanta. Memang apasih kelebihan konstanta? Mengapa
aku selalu ditulis setelah dia? Padahal diriku berupa huruf-huruf yang mana
lebih disegani manusia dibanding kumpulan angka yang rumit dan merepotkan.
Selain itu aku juga merupakan orang yang selektif. Sifatku hanya mampu ditambah
dan dikurang oleh teman-teman ku yang serupa dan sepangkat dengan ku. Misalkan aku
si X2, maka aku hanya bisa ditambah dan dikurang dengan sesama X2
, walaupun dengan konstanta berbeda. Namun dalam hal perkalian, aku berubah
menjadi orang yang fleksibel. Bertemu dengan siapapun aku senang, karena teman
ku menjadi bertambah banyak dan pangkat ku menjadi tambah besar. Berbeda dalam
hal pembagian, aku akan sedih, karena pangkat ku dibagi dengan variabel lain. Sebagian
dari diriku akan hilang dan hanya beberapa yang tertinggal.
Saat pemfaktoran terjadi, kebebasan ku terkekang dan dan aku pun dikurung
serta terpisahkan dengan kelompok lain oleh pagar-pagar pembatas. Dan untuk
keluar dari pagar-pagar pembatas tersebut bukanlah perkara mudah, karena aku
akhirnya akan berubah menjadi konstanta. Lalu dalam hal naik pangkat, aku membutuhkan
partner sejenis yang akan menambah kekuatan ku. Jika aku menemukan banyak
partner, aku semakin kuat dan pangkat ku semakin tinggi. Semakin tinggi pangkat ku, manusia akan
membenci dan marah saat mengerjakan ku, karena aku sulit dikerjakan. Dengan
pangkat tinggi ku, aku merasa bangga karena manusia kalah dengan ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar